Bahan :
12 bh kuning telur
10 bh putih telur
450 gr gula pasir
3 sdt cake emulsifier
450 gr tepung terigu
225 gr mentega tawar, lelehkan
2 sdt esens vanili
pewarna makanan merah, orange, kuning, hijau, biru, ungu, masing-masing 2 sdm
filling :
50 gr selai stroberi
Topping : (aduk rata)
300 gr whipped cream bubuk, kocok dengan 600ml air es
100 gr cream cheese, kocok dengan 50 ml sirop gula
cara membuat :
- siapkan 6 buah loyang bulat ukuran 20x3 cm, olesi margarin dan alasi kertas roti, sisihkan panaskan di oven
- kocok semua telur dan gula pasir sampai mengembang. tambahkan
emulfisier kocok kembali sambil mengembang, kental, dan adonan berwarna
putih. matikan mixer
-masukkan secara bergantian tepung terigu dan mentega tawar leleh, aduk rata, tuang vanili, aduk rata
- bagi adonan menjadi 6 bagian, masing-masing 250 gr. tambahkan tiap adonan dengan pewarna makanan aduk rata
- tuang ke dalam loyang yang sudah disiapkan. pangang dalam oven
selama 10 menit atau sampai matang. angkat, keluarkan, diamkan hingga
dingin
-setelah dingin, ambil cake warna ungu, oles dengan filling dan
toping. tangkupkan dengan cake biru dan ulangi hingga semua cake habis
- olesi seluruh permukaan cake dengan sisa topping, ratakan. simpan dalam kulkas hingga membeku.
sumber : majalah nova 1267/XXV 4-10 Juni 2012
Rabu, 08 Agustus 2012
Surat Cinta
selalu saja jari jemariku terus saja mengukirkan namanya di mana
pun. Panji ku yang kini sudah 20 bulan, sebentar lagi 21 bulan, sudah
teramat pintar... Anak yang baik, penurut, ganteng, dan terpenting
selalu menjadi pembasuh sedih umminya... Dia selalu memiliki cara untuk
membuatku tersenyum. kalau aku lagi sibuk ngoprek pesanan... dengan
anteng dia duduk didekatku sambil memperhatikan kerjaku, tanpa
sedikitpun rewel atau mengganggu... bahkan seringkali dia langsung
beranjak dari duduknya dan memijitiku tanpa aku suruh... (tahu ya dek
susahnya ummi nyari uang untuk susumu... :) ) seringkali aku menitikkan
air mata terharu melihat kepandaiannya itu dan melihat betapa dia sangat
menyayangi umminya... setiapkali aku lengah,, atau lagi sibuk, dia dtg
dengan tergopoh terus memulukku dengan erat dan menciumku... cara dia
menciumku berbeda dengan cara dia mencium siapapun... dia selalu
menempelkan bibirnya ke bibirku sebagai tanda dia sangat menyayangiku
sambil memeluk erat leherku... kadang pula kalau aku lahi duduk, dengan
berdiri, dia merengkuh leherku dan menyandarkannya di dadanya sambil
membelai rambutku... subhanallah nak, kau terlihat lebih dewasa jauh
dari usiamu nak... mungkin karena berbagai peristiwa yang telah dia
jalani selama ini membuat dia menjadi bisa bersikap seperti itu...
setiap melihat aku mulai lelah atau cape, dengan sempoyongan dia
menyodorkan botol minumnya untuk aku minum serta bawain koyo untukku...
hehehe kebiasaan umminya klo pegel kebanyakan duduk pas lagi ngerajut,
memang pake koyo... ya Allah nak, apabila aku ingat suatu kesalahanku
dulu padamu, aku menjadi semakin merasa amat bersalah padamu... betapa
aku sangat mensyukuri telah diberikan anak sepintar kamu nak... anak
yang selalu saja dapat melukis senyum di wajahku... maafkan ummi nak
yang belum bisa menjadi ummi yang baik untukmu... ummi janji padamu,
ummi akan mempertaruhkan semua hidup ummi untukmu. Ummi bekerja keras
pontang panting sana sini, cuma untukmu nak... Biar ummi bisa memberikan
kehidupan yang layak serta dapat membawamu ke surga... Teruslah
menyayangi dan mencintai ummi dengan caramu itu ya nak. Buat ummi bangga
dengan semua yang kamu perbuat. Sampai kapanpun ummi tak akan pernah
mau kehilanganmu nak... bahkan tak mau sedikitpun terpisah darimu..
separuh hati dan hidup ummi ada padamu nak... hanya karenamu ummi dapat
menjadi seperti ini... kamu yang membuat ummi mampu bangkit dari semua
yang memberatkan... ummi sangat menyayangi dan mencintaimu nak... suatu
saat apabila kamu telah sampai untuk menjadi imam di dalam keluargamu,
jagalah istrimu seperti kamu menjaga ummimu ini ya nak... doa ummi
selalu menemani langkahmu menapaki kehidupan nak.... bantu ummi untuk
jadi ummi yang terbaik untukmu..
*sambil berderai air mata dan mencium khidmat pipi Panji yang sedang terlelap dari tidurnya...
*sambil berderai air mata dan mencium khidmat pipi Panji yang sedang terlelap dari tidurnya...
Ketika Hati Muslimah Itu terluka
Ketika hati seorang muslimah terluka,
ia akan menghapus air matanya
dengan imannya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
ia akan menguatkan hatinya dengan
ilmunya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
hati-harinya akan ia penuhi dengan
semangat perubahan lebih baik pada
dirinya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
ia menari dalam doa permohonan
ampunnya terhadap Rabbnya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
wajah kusutnya tetap terlihat indah
bagi dunia..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
bibir merahnya menyimpulkan
senyuman untuk hidupnya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
matanya basah oleh lembutnya
hatinya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
dunia nya terasa akan berlanjut dan ia
harus tegar..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
jiwa lembutnya sampaikan ketenangan
pada hati kecilnya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
akal dan hatinya hadir untuk menanti
kesadarannya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
tangannya ia gunakan seperti
kebiasaannya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
tak akan ada perubahan dalam dirinya
oleh hal-hal yang tidak berguna..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
ia gunakan kesadarannya tuk menjaga
perasaan orang sekitarnya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
air matanya dijadikan doa untuk
keselamatan orang yang melukainya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
jari-jemarinya bergerak untuk tetap
menolong orang lain tanpa beban di
hatinya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
hidupnya tetap menjadi kebahagiaan
bagi orang disekelilingnya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
dia tetap meneruskan liku2 hidupnya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
kepercayaan dirinya tetap tak akan
pudar..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
ia dan dirinya tetap menjadi
MUSLIMAH..
Tabahkanlah HATIMU duhai disaat
dirimu TERLUKA..
Anggaplah ujian ini sebagai ANUGERAH
TERINDAH dariNYA karena DIA ingin
senantiasa dekat denganmu..
-hasil copa dari Note seorang sahabat di masa "putih biru" yaitu Madina Vie
ia akan menghapus air matanya
dengan imannya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
ia akan menguatkan hatinya dengan
ilmunya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
hati-harinya akan ia penuhi dengan
semangat perubahan lebih baik pada
dirinya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
ia menari dalam doa permohonan
ampunnya terhadap Rabbnya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
wajah kusutnya tetap terlihat indah
bagi dunia..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
bibir merahnya menyimpulkan
senyuman untuk hidupnya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
matanya basah oleh lembutnya
hatinya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
dunia nya terasa akan berlanjut dan ia
harus tegar..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
jiwa lembutnya sampaikan ketenangan
pada hati kecilnya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
akal dan hatinya hadir untuk menanti
kesadarannya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
tangannya ia gunakan seperti
kebiasaannya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
tak akan ada perubahan dalam dirinya
oleh hal-hal yang tidak berguna..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
ia gunakan kesadarannya tuk menjaga
perasaan orang sekitarnya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
air matanya dijadikan doa untuk
keselamatan orang yang melukainya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
jari-jemarinya bergerak untuk tetap
menolong orang lain tanpa beban di
hatinya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
hidupnya tetap menjadi kebahagiaan
bagi orang disekelilingnya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
dia tetap meneruskan liku2 hidupnya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
kepercayaan dirinya tetap tak akan
pudar..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
ia dan dirinya tetap menjadi
MUSLIMAH..
Tabahkanlah HATIMU duhai disaat
dirimu TERLUKA..
Anggaplah ujian ini sebagai ANUGERAH
TERINDAH dariNYA karena DIA ingin
senantiasa dekat denganmu..
-hasil copa dari Note seorang sahabat di masa "putih biru" yaitu Madina Vie
#Ocehan Menjelang Pagi#
Sebenernya mata udah sepet amat ini... sampe2 bikin tusuk rantai
jadi tusuk borgol.... *loh, emangnya ada ya tusuk borgol di kamus rajut
merajut... lupakan hal itu... just kidding... balik lagi ke masalah mata
sepet, rencananya pengen bener2 ngerampungin ngepack pesanan malam
ini.. tapi apa daya saat ingin packing pesanan, loh kok lakban super
besarku yang biasa di pake untuk packing gak ada... ngudek sana/i nyari
tetep aja gak ada. Trinnggg... akhirnya inget, beberapa hari yg lalu
dipakai maun Panji, digelinding2in gitu... entah sekarang ada di mana.
Mau tanya sama anaknya, tapi dia udah tidur dari tadi.. alhasil ngubek
lah nyari tuh lakban ke seluruh kolong, pokoknya kemana2, hasilnya tetep
aja nihil... gak ada... masyaAllah dek, kamu taruh mana sih lakban
ummi... terpaksa deh nnti beli lakban baru sebelum nganterin pesanan ke
j**... Hmmm jadi melek dah nih mata gara2 dipakai untuk nyari si lakban
kemana2,,, dah di misscal tetep aja gak ada jawabannya *ya iyalah,
Ntan... lo kira hp pke di misscal... dipangil2 juga gak nyahut2... *lo
kira Panji, yg klo dipanggil lgsg kucluk2 nyanperin lo... Intan...
Intan... w timpuk juga loh pke bantal.... stop... loh... knpa jadi yg
baca yg emosi??? ok... ok... nanti kita beli aja lagi ya... anggaran
untuk Inventaris Paintshop bertambah deh dengan tak terduga... :(
*gpp.... semoga rejekinya makin lancar bak air terjun... aamiin... cape
ah... mata, tangan, jari, pundak, leher, pinggang semua udah protes
minta istirahat... ok deh... selamat pagi... sampai ketemu nanti
shubuh... hahahahahaha *siape lo, Ntan...
Sepisendi
sepi mengiris sendi
menghujam kata penuh makna
apakah benar yang kurasa???
tidaakkkkk....
bisikan itu menyangkal
untuk apa lagi kau masih menyimpannya dalam hatimu?
jika dia tak menguntai makna
tak ada jejak kau dihatinya
ya... ya.... aku paham...
aku mengerti seutuhnya
tak ada sehastapun ada aku
di sana...
di hatinya...
ahhhhh.... terlalu munafik kau Cinta
kalau memang kau benci bunuh saja
tak usah lagi kau belai
rasa tak bernyawa itu
hanya membuatmu mati...
mengiris nadi di sini...
menghujam kata penuh makna
apakah benar yang kurasa???
tidaakkkkk....
bisikan itu menyangkal
untuk apa lagi kau masih menyimpannya dalam hatimu?
jika dia tak menguntai makna
tak ada jejak kau dihatinya
ya... ya.... aku paham...
aku mengerti seutuhnya
tak ada sehastapun ada aku
di sana...
di hatinya...
ahhhhh.... terlalu munafik kau Cinta
kalau memang kau benci bunuh saja
tak usah lagi kau belai
rasa tak bernyawa itu
hanya membuatmu mati...
mengiris nadi di sini...
My Little Boy Jilid 3
kau mau aku apa, pasti kan
ku beri
kau minta apa, akan ku turuti
walau harus aku terlelap dan
letih
ini demi kamu sayang
reff:
aku tak akan berhenti
menemani dan
menyayangimu
hingga matahari tak terbit
lagi
bahkan bila aku mati
ku kan berdoa pada Ilahi
tuk satukan kami di surga
nanti
tahukah kamu apa yang ku
pinta
di setiap doa sepanjang
hariku
Tuhan tolong aku, tolong
jaga dia
Tuhan aku sayang dia
_doaku untukmu sayang, Wali_
Mendengarkan lagu ini tak terasa air mata mengalir deras. Ya Allah... Betapa aku sangat menyayangi anakku semata wayang itu. Mungkin lagu itu sedikitnya melukiskan rasa Sayang dan Cintaku untuknya. Ya, betapa berartinya Panji bagiku. Bahkan sangat berarti. Betapa cintaku dan sayangku padanya utuh bersama tumbuh dengan rimbunnya. Segala daya upaya akan aku lakukan untuk melihat senyumnya yang rupawan. Panji lah yang menjadi pembasuh kesedihanku. Panjilah yang selalu dengan setianya menunggui ku ketika shalat. Dia akan duduk diam di samping sajadahku, tanpa sedikitpun mengganggu kekhusyuanku beribadah. Setelah aku memanjatkan untaian kalimat mesra kepada Sang Tuhan, Panji langsung mengulurkan tangannya untuk bersalaman denganku. Diciumilah punggung tanganku dan tidak luput pula dia mengecup bibirku dengan lembut serta mehujaniku ciuman di kedua pipi dan dahiku. Panjiku sayang... Anak ummi yang Sholeh, beribu doa aku curahkan untukmu, Nak.. Agar kau kelak dapat mengarungi duniamu ini dengan selalu mengingat Allah.. Satu yang kamu harus tahu, betapa aku sangat mencintai dan menyayangi. Aku akan selalu menemanimu, Nak.. Dalam suka maupun dukamu
love you forever my son..
(di usia Panji 21 bulan)
ku beri
kau minta apa, akan ku turuti
walau harus aku terlelap dan
letih
ini demi kamu sayang
reff:
aku tak akan berhenti
menemani dan
menyayangimu
hingga matahari tak terbit
lagi
bahkan bila aku mati
ku kan berdoa pada Ilahi
tuk satukan kami di surga
nanti
tahukah kamu apa yang ku
pinta
di setiap doa sepanjang
hariku
Tuhan tolong aku, tolong
jaga dia
Tuhan aku sayang dia
_doaku untukmu sayang, Wali_
Mendengarkan lagu ini tak terasa air mata mengalir deras. Ya Allah... Betapa aku sangat menyayangi anakku semata wayang itu. Mungkin lagu itu sedikitnya melukiskan rasa Sayang dan Cintaku untuknya. Ya, betapa berartinya Panji bagiku. Bahkan sangat berarti. Betapa cintaku dan sayangku padanya utuh bersama tumbuh dengan rimbunnya. Segala daya upaya akan aku lakukan untuk melihat senyumnya yang rupawan. Panji lah yang menjadi pembasuh kesedihanku. Panjilah yang selalu dengan setianya menunggui ku ketika shalat. Dia akan duduk diam di samping sajadahku, tanpa sedikitpun mengganggu kekhusyuanku beribadah. Setelah aku memanjatkan untaian kalimat mesra kepada Sang Tuhan, Panji langsung mengulurkan tangannya untuk bersalaman denganku. Diciumilah punggung tanganku dan tidak luput pula dia mengecup bibirku dengan lembut serta mehujaniku ciuman di kedua pipi dan dahiku. Panjiku sayang... Anak ummi yang Sholeh, beribu doa aku curahkan untukmu, Nak.. Agar kau kelak dapat mengarungi duniamu ini dengan selalu mengingat Allah.. Satu yang kamu harus tahu, betapa aku sangat mencintai dan menyayangi. Aku akan selalu menemanimu, Nak.. Dalam suka maupun dukamu
love you forever my son..
(di usia Panji 21 bulan)
Bulan Separo
bulan separo..
menguntai waktu
meraga sukma
melintas pekatnya hitam
menguji imaji diri
sebatas imaji
fiksi...
sekedar nafsu
grasa grusu
hanya mau
bukan laku
hfffttt...
manusia... manusia...
menyapu sendu
mengusap ragu
menyiram kalbu
dengan lagu kelabu...
bulan separo
boro-boro
bak bolero
yang loyo
tanpa koyo...
melongo...
dengan bergo...
ya...
bulan separo.. ^^
menguntai waktu
meraga sukma
melintas pekatnya hitam
menguji imaji diri
sebatas imaji
fiksi...
sekedar nafsu
grasa grusu
hanya mau
bukan laku
hfffttt...
manusia... manusia...
menyapu sendu
mengusap ragu
menyiram kalbu
dengan lagu kelabu...
bulan separo
boro-boro
bak bolero
yang loyo
tanpa koyo...
melongo...
dengan bergo...
ya...
bulan separo.. ^^
Selasa, 07 Agustus 2012
Kuningan, Daerah Eksotis Nan Memukau
Lebaran tahun lalu, adalah lebaran kedua yang aku dan keluargaku habiskan di desaku yang indah. Desaku terletak di lereng guning Ciremai, gunung tertinggi di daerah Jawa Barat. Desaku itu bernama Jalaksana, Kabupaten Kuningan. Hari kedua Idul Fitri adalah hari yang telah kami tentukan untuk pulang ke kampung halaman. Menyewa sebuah modil travel, kami lalui perjalanan dengan gembira. Perjalanan ke sana sangat lengang, mungkin sebagian warga Jakarta yang juga menghabiskan hari nan suci itu di kampung halamn masing-masing telah mulai mudik dari jauh hari sebelum lebaran. sehingga, jalanan terlihat lengang. siang hari kami pun sampai ke desa kami nan cantik itu. udara segar khas pegunungan, mulai menyambut kami. semerbak angin dingin menyeruak ke pori-pori kulit kami. Orang Jakarta yang terbiasa dengan panasnya hawa di Jakarta seperti kami, langsung menggigil kala angin segar pegunungan berhembus dengan bebas di sana. Membuat kami mudah flu. Aku mulai merasakan hidungku gatal karena beberapa kali bersin-bersin. Sepertinya aku mulai terserang flu. Kondisi Jakarta yang panas, membuat badanku payah menerima udara sejuk pegunungan. Udara bersih nan sejuk itu justru membuatku terkapar sakit karena flu. Perlu penyesuaian dulu sepertinya tubuhku dengan udara di sana. Pemandangan khas kampung, menyambut kedatangan kami. Keramahan masyarakat kampung pun amat terasa. Apabila dibandingkan dengan di Jakarta, keeratan kekeluargaan sesama satu kampung amat terasa. Idul fitri terasa meriah. Semakin membuat kami menikmati suasana itu semua. Anakku, Panji yang kala itu masih berusia 10 bulan terlihat menikmati lingkungan baru yang baru dia datangi itu. Dia pun sangat menikmati kesjukan udara kampungku itu. Panji memang sangat menyukai udara yang sejuk. Dia paling tidak betah berada di tempat yang hawanya paanas. Hal imi, membuat Panji anteng selama di sana. Tidur dengan nyeyak.
<div style="color: #ba7a00;"
align="center"><strong>Postingan ini dalam rangka <a
href="http://pojokpulsa.co.id/lomba-blog-pojok-pulsa-agustus-2012/">Lomba
Blog Pojok Pulsa</a>: </strong>
<a href="http://pojokpulsa.co.id/">Pojok Pulsa</a> – <a
href="http://pojokpulsa.co.id/">Pulsa Elektrik</a> - <a
href="http://pojokpulsa.co.id/">Pulsa Murah</a> - <a
href="http://pojokpulsa.co.id/">Voucher Game Online</a>.
Mau Pulsa Gratis? Follow: <a
href="http://twitter.com/pojoktweet">@pojoktweet</a> | <a
href="http://facebook.com/pojokpulsa.co.id">Facebook Page Pojok
Pulsa</a> | <a
href="https://plus.google.com/118409919371549259975/posts">Pojok
Pulsa Google Plus Page</a></div>
Senin, 06 Agustus 2012
Duniamu...Duniaku kini...
Dahulu saling berbagi,
kini saling memaki...
Dahulu saling menyayang,
kini saling menyerang...
Dahulu saling menyapa,
kini saling membuang muka...
Dulu saling meredam,
kini saling mendendaam...
Bagaikan tak pernah bersama..
Bagaikan tak pernah ada..
Itulah kini kamu dan aku..
Aku dengan untaian duniaku..
Kamu dengan gemerlap duniamu...
Tak pernah lagi menyatu..
ya.. itulah sepeenggal puisi yang dapat aku simbolkan sebagai keadaanku kini dengaannya. Hmmmm, jadi ingat blog lamaku yang entah sudah aku lupa apa namanya terlebih lagi apa paswordnya. Semua cerita manis tentangnya, dahulu terukir rapi di sana. Mengabadaikan kisah lama yang usang. Kisah lama yang sudah tidak ada lagi harga.Ya,, tidak berharga sama sekali. Walaupun hanya sebatas kenangan. Semua cerita mengalir dengan liar. Membucahkan keliarannya yang benar-benar liar. Yang ada kin hanyaalah pertikaian yang tak akan pernah ada habisnya. Ataukah memang sang waktu taak rela apabilaa semua kisahku dengannya lenyap dimakan api angkara murka? Aku sudah tak sanggup rasanyaa mengibarkan bendera perang dengan orang yang dahulu memang sangatlah berarti dlam hidupku. Aku ternyata belum benar-benaar maampu menghapus semua cerita tentangnya dalam memori kepalaku. Semuanya seakan tidak mau pergi dalam pikiranku. Ini tak boleh selamanya terjadi. Semua hanya tinggal masa lalu. Hanya tinggal lembaran usang yang tidak perlu lagi disimpan... Bahkan kalau perlu dimusnahkan saja. Rasanya cinta cepat sekali berlalu... menyisakan luka dan dendam serta pertikaian yang tiada pernah berujung...aku lelah...
kini saling memaki...
Dahulu saling menyayang,
kini saling menyerang...
Dahulu saling menyapa,
kini saling membuang muka...
Dulu saling meredam,
kini saling mendendaam...
Bagaikan tak pernah bersama..
Bagaikan tak pernah ada..
Itulah kini kamu dan aku..
Aku dengan untaian duniaku..
Kamu dengan gemerlap duniamu...
Tak pernah lagi menyatu..
ya.. itulah sepeenggal puisi yang dapat aku simbolkan sebagai keadaanku kini dengaannya. Hmmmm, jadi ingat blog lamaku yang entah sudah aku lupa apa namanya terlebih lagi apa paswordnya. Semua cerita manis tentangnya, dahulu terukir rapi di sana. Mengabadaikan kisah lama yang usang. Kisah lama yang sudah tidak ada lagi harga.Ya,, tidak berharga sama sekali. Walaupun hanya sebatas kenangan. Semua cerita mengalir dengan liar. Membucahkan keliarannya yang benar-benar liar. Yang ada kin hanyaalah pertikaian yang tak akan pernah ada habisnya. Ataukah memang sang waktu taak rela apabilaa semua kisahku dengannya lenyap dimakan api angkara murka? Aku sudah tak sanggup rasanyaa mengibarkan bendera perang dengan orang yang dahulu memang sangatlah berarti dlam hidupku. Aku ternyata belum benar-benaar maampu menghapus semua cerita tentangnya dalam memori kepalaku. Semuanya seakan tidak mau pergi dalam pikiranku. Ini tak boleh selamanya terjadi. Semua hanya tinggal masa lalu. Hanya tinggal lembaran usang yang tidak perlu lagi disimpan... Bahkan kalau perlu dimusnahkan saja. Rasanya cinta cepat sekali berlalu... menyisakan luka dan dendam serta pertikaian yang tiada pernah berujung...aku lelah...
Jumat, 27 Juli 2012
Tak jemu rasanya jar-jari lentik ini menari. Menguntai berbagai macam makna dan kata agar disaat semuanya dipertanggungkan pada hari penghisaban nanti dapat menjawab dengan kebaikan. menjawab dengan positif untuk apa tangan ini dipergunakan. Ego hati, membuat banyak resolusi yang harus dicapai. Berbagai list yang terdaftar panjang memenuhi kertas-kertas usang tak terpakai itu, untuk daftar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Bukan manusia yang tidak mempunyai berbagai sifat mnusia, hanya saja mencoba untuk mengontrol segala sifat kemanusiaan yang negatif. Emosi dan ego kadang merangsek meminta untuk ditumpahkan. Di kala aku mulai merasa lelah dengan semuanya. Bukan... bukan aku tak mau mensyukuri apa yang allah berikan padaku. Namun, terkadang sisi kemanusiaanku berteriak tidak mampu untuk menjalani semua ujian hidup. Ah,, sudahlah jiwa. Itu semua hanyalah ujian yang sesaat, apapbila engkau mampu melewatinya. Sekali lagi jangan lagi engkau mengeluh jiwa. Ujian ini tidak sebanding dengan tumpukan dosa-dosamu di hadapan Tuhanmu. Nikmati hidup selagi masih hidup. Bukankah hidup hanya satu kali? Jadilah dirimu manusia yang bermanfaat untuk orang banyak. Agar nanti saat engkau sudah oergi menemui Tuhanmu, banyak yang menghadiahkan untaian bunga segar Al Fatihah..
#Menegurdirisendiri#
#Menegurdirisendiri#
Selasa, 24 Juli 2012
Refleksi Diri
Udah gak penting lah ya pencitraan di mata manusia, tetapi tanpa bisa aku hindari ada rasa kesal, sebal, benci dan sebagainya berkecamuk di dalam hati. Hahahahahah... berusaha tertawa sendiri sajalah. Namanya juga manusia ya, sudah menemukan pengganti yang lain plus sudah merasa tidak membutuhkan lagi bisa diinjek-injek dan dihina sesuka hati... Nasib... nasib... Jadi perempuan. Selalu terhempas dengan "kesucian" lelaki. Biarlah anjing menggongong atau orang mau melihatku sebagai manusia yang seoerti apa. Cuma bisa istighfar dan ngekus dada. Toh, pencitraan di mata manusia bagiku kini tidaklah penting. Yang terpenting kini bagaimana aku bisa mendobrak serta melejitkan potensi positif dalam diri. Biar tanpa pencitraan apapun, orang dapat memandangku hanya dengan segala kepositifanku...Allah Maha Pengampun utnuk setiap hamba-Nya yang bertaubat bukan? tak ada satupun manusia yang tidak mempunya dosa bukan? Baik dosa kecil ataupun dosa besar...Yang terpenting sejauh mana kita mau berubah dan berusaha menjadi manusia yang lebih baik lagi...
Salam Semangat ... ^^
#menotok diri sendiri.....
Salam Semangat ... ^^
#menotok diri sendiri.....
Senin, 23 Juli 2012
Hijrah... Hijrah... ^^
Pindahan blog ini ceritanya... Makanya masih sepi. Dulu pernah sih bikin di blogspot juga. Hanya saja, banyak kenangan masa lalu terukir di sana. Lagipula lupa paswordnya jadi udah gak terawat dah tuh blog. Sekarang ceritanya terpengaruh sama euforia lomba-lomba blog. Jadi, punya keinginan untuk ngeblog lagi deh.. Semoga aja untuk blog yang satu ini bisa konsisten nampilin info-info yang berguna setiap harinya....
test... test... test... 1..2...3... ^^
test... test... test... 1..2...3... ^^
Langganan:
Postingan (Atom)